·
Al Qur’an di Desain Berdasarkan Bilangan
19
Januari
1974 (bertepatan dengan Zul-Hijjah 1393), dia menemukan bahwa bilangan 19
sebagai bilangan pembagi secara umum dalam insial-inisial tersebut dan seluruh
penulisan dalam Al Qur’an, sekaligus sebagai kode rahasia Al Qur’an.
Temuan ini sungguh menakjubkan karena seluruh teks dalam Al Qur’an tersusun
secara matematis dengan begitu canggihnya yang didasarkan pada bilangan 19 pada
setiap elemen sebagai bilangan pembagi secara umum. Sistem matematis tersebut
memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi dari yang sangat sederhana (bisa
dihitung secara manual) sampai dengan yang sangat kompleks yang harus
memerlukan bantuan program komputer untuk membuktikan apakah kelipatan 19.
Jadi, sistem matematika yang didasarkan bilangan 19 yang melekat pada Al Quran
dapat diapresiasi bukan hanya oleh orang yang memiliki kepandaian komputer dan
matematika tingkat tinggi, tetapi juga oleh orang yang hanya dapat melakukan
penghitungan secara sederhana.
Selain 19 sebagai kode rahasia Al Qur’an itu sendiri, peristiwa
ditemukannya bilangan 19 sebagai “miracle” dari Al Qur’an juga dapat
dihubungkan dengan bilangan 19 sebagai kehendak Allah. Disebutkan di atas bahwa
kode rahasia tersebut ditemukan pada tahun 1393 Hijriah. Al Qur’an diturunkan
pertama kali pada 13 tahun sebelum Hijriah (hijrah Nabi). Jadi keajaiban Al
Qur’an ini ditemukan 1393+13=1406 tahun (dalam hitungan hijriah) setelah Al
Qur’an diturunkan, yang bertepatan dengan tahun 1974 M.
·
Mengapa 19?
Berikut beberapa hal yang dapat digunakan untuk
menjelaskan mengapa 19 :
○ 19 merupakan nilai numerik dari kata “Waahid” dalam bahasa arab
yang artinya ‘esa/satu’ (lihat Tabel 2) Tabel 2. Nilai numerik dari
k * 19 merupakan bilangan positif pertama dan terakhir (1 dan 9), yang
dapat diartikan sebagai Yang Pertama dan Yang Terakhir seperti yang dikatakan
Allah, misalnya, pada QS 57 ayat 3 sebagai berikut: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia
Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS 57:3).
Kata “waahid” dalam Qur’an disebutkan sebanyak 25 kali, dimana 6 diantaranya
tidak merujuk pada Allah (seperti salah satu jenis makanan, pintu, dsb).
Sisanya 19 kali merujuk pada Allah. Total jumlah dari (nomor surat + jumlah
ayat pada masing-masing surat) dimana 19 kata “waahid” yang merujuk pada Allah
adalah 361 = 19 x 19. Jadi 19 melambangkan keesaan Allah (Tuhan Yang
Esa).
·
Kejadian Di Alam Semesta yang Terkait
dengan Bilangan 19
Beberapa
kejadian lain di alam ini dan juga dalam kehidupan kita sehari-hari yang
mengacu pada bilangan 19 adalah:
○ Telah dibuktikan bahwa bumi, matahari dan bulan berada pada posisi yang
relatif sama setiap 19 tahun
○ Komet
Halley mengunjungi sistim tata surya kita sekali setiap 76 tahun (19×4).
○ Fakta bahwa
tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19×11.
○ Langman’s
medical embryology, oleh T. W. Sadler yang merupakan buku teks di sekolah
kedokteran di Amerika Serikat diperoleh pernyataan “secara umum lamanya
kehamilan penuh adalah 280 hari atau 40 minggu setelah haid terakhir, atau
lebih tepatnya 266 hari atau 38 minggu setelah terjadinya pembuahan”. Angka 266
dan 38 kedua-duanya adalah kelipatan dari 19 atau 19×14 dan 19×2.
·
Lima
Pilar Islam (Rukun Islam) dan Sistem 19
Islam adalah
agama yang dibawa oleh seluruh nabi sejak Nabi Ibrahim sebagai the founding
father of Islam (misalnya lihat QS 2:67, 130-136; QS 5:44, 111; QS 3:52).Pesan utama yang disampaikan oleh seluruh Nabi sejak
Nabi Ibrahim sampai Nabi Muhammad adalah sama yaitu menyembah Allah yang Esa,
Shalat, Puasa, Zakat dan Haji. Allah menyempurnakan Islam melalui Nabi Muhammad.
Jadi praktek shalat, zakat, puasa dan haji telah dilakukan dan diajarkan oleh
Nabi-nabi sejak Nabi Ibrahim. Dari kelima pilar agama Islam, dapat ditunjukkan
bahwa semua berkaitan dengan sistim bilangan 19 (kelipatan 19).
○ Syahadat
Telah dibahas
di atas bahwa pilar pertama agama Islam “Laa Ilaaha Illa Allah” didisain
berdasarkan bilangan 19.
○ Shalat
Kata “shalawat”
yang merupakan bentuk jamak dari kata “shalat“ muncul di Al
Qur’an sebanyak 5 kali. Ini menunjukkan bahwa perintah Allah untuk
melaksanakan shalat 5 kali sehari dikodekan di Al Qur’an. Selanjutnya jumlah
rakaat dalam shalat dikodekan dengan bilangan 19. Jumlah rakaat pada
shalat subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya masing-masing adalah 2,4,4,3, dan
4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434
merupakan bilangan kelipatan 19 atau (24434 = 19×1286). Digit 1286 kalau
dijumlahkan akan didapat angka 17 (1+2+8+6) yang merupakan jumlah rakaat shalat
dalam sehari. Surah Al-Fatihah yang dibaca dalam setiap rakaat dalam Shalat
seperti dibahas sebelumnya juga mengacu pada bilangan 19. Selanjutnya, kata
“Shalat’ dalam Al Qur’an disebutkan sebanyak 67 kali. Jika kita jumlahkan nomor
surat-surat dan nomor ayat-ayat dimana ke 67 kata “Shalat” disebutkan,
diperoleh total 4674 atau 19×246.
○ Puasa
Perintah
puasa dalam Al Qur’an disebutkan pada ayat-ayat berikut:
- 2:183, 184,
185, 187, 196;
- 4:92; 5:89,
95; 33:35, 35; dan 58:4.
Total jumlah
bilangan tersebut adalah 1387, atau 19×73. Perlu diketahui bahwa QS 33:35
menyebutkan kata puasa dua kali, satu untuk orang laki-laki beriman dan satunya
lagi untuk wanita beriman.
○ Kewajiban
Zakat dan Menunaikan Haji ke Mekkah
Sementara
tiga pilar pertama diwajibkan kepada semua orang Islam laki-laki dan perempuan,
Zakat dan Haji hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu. Hal ini menjelaskan
fenomena matematika yang menarik yang berkaitan dengan Zakat dan Haji.
No comments:
Post a Comment