Friday 29 November 2019

[Ini Ceritaku] NgeDempo dulu Ngistora Kemudian (Hari Terakhir)


          Hari terakhir Kejurnas PBSI 2019, peluang saya nonton 75%-25%. Hari itu (Kamis (28/11)) partner nge-beel ku belum terlalu pasti bisa nonton. Bibi yang pas hari pertama (minggu) nonton, seninnya berangkat ke Lampung dan rencana pulang ke Palembang hari Kamis (hari terakhir Kejurnas), sepupu ku baru bisa sore-an ke GOR Dempo (lokasi Kejurnas). Sebenarnya, bibi sudah bilang kamis itu pagi dari Lampung dan siang sudah sampai Palembang mau nonton Kejurnas juga. 

          Pertandingan Kejurnas ini disiarkan di TVRI mulai jam 13.00 WIB, walau aslinya pertandingan sudah dimulai pada jam 09.00 WIB. Jam 13.00 WIB saya nonton TVRI untuk lihat pertandingan dan kursi penonton. Penonton sudah rame. Bibi masih di jalan, masih sekitar sejam setengah lagi sampai rumah. Iya, saya pergi nonton dengan bibi lagi. Saya siap-siap, sekitar jam dua, mepet-mepetnya saya sempetin ke Gramedia mau beli DC vol 96 dan SDB Black+ yang baru terbit Rabu (27/11). Sekitar jam tiga baru otewe GOR Dempo nebeng bibi yang baru sampai rumah setelah sekitar lima jam di perjalanan Lampung-Palembang, langsung lanjut nonton Kejurnas. Demi loh demi banget ini, mantap betul bibi nih *thumb up*

          Sampai GOR Dempo, baru di parkiran aja sudah bisa nebak antrian di depan pintu masuk stadium yang sudah ditutup. Iya, sudah nggak boleh masuk lagi tapi penonton tetap ngantri berharap dibolehin masuk. Saat petugas akhirnya memperbolehkan penonton yang ngantri masuk, terjadilah dorong-dorong sampai kaca pintu pecah. Caos.
          Loncat cerita, saat sudah masuk stadium, iya penonton sudah rame bangetttt. Cari celah sampai ke pojok stadium, dari berdiri sampai dapat celah untuk bisa duduk, ada kayu pembatas/podium di sekitar sana yang kami jadikan tempat duduk. Pertandingan final ini dimainkan di dua lapangan. Saat pertandingan yang dijadwalkan di lapangan dua sudah selesai sedangkan pertandingan yang dijadwalkan di lapangan satu belum selesai, masih ada dua pertandingan lagi jadi pertandingan Della/Rizky vs Agatha/Yulfira dimainkan di lapangan satu dan pertandingan Asty vs Yulia tetap dimainkan di lapangan satu. Pertandingan Asty vs Yulia jadi pertandingan penutup Kejurnas sebelum pertandingan eksebisi dimulai. Untuk hasil lengkap final Kejurnas PBSI 2019 bisa dilihat di sini.

          Selesai podium, dimulailah pertandingan eksebisi. Eksebisi 1; 3 on 3 antara Liliyana Natsir/Alan Budikusuma/ Achmad Budiharto (Sekjen PP PBSI) vs Tontowi Ahmad/Susi Susanti/Amrullah (Ketua PBSI Sumsel) dan eksebisi 2; Ganda Putra antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pertandingan eksebisi 1; awalnya pertandingan berjalan normal sampai saat penonton meneriaki “Owi-Butet” secara intensif, pertandingan menjadi Owi/Butet vs Alan/Susi/Amrullah/Achmad Budiharto, lalu penonton meneriakan “Alan-Susi” pertandingan pun menjadi Alan/Susi vs Owi/Butet/Amrullah/Achmad Budiharto, penonton juga sempat meneriakan “bapak-bapak” untuk pak Amrullah dan pak Achmad Budiharto. Pertandingan juga sempat menjadi 1 on 5; dengan Butet dan Susi secara berganti menjadi sasaran dari 5 pemain lainnya. Ada saat Butet dan Owi secara bergantian hanya duduk saja di sekitar lapangan menyaksikan pertandingan. Pemain yang meminta umpire ikut bermain sampai mbak Yuni Kartika juga diminta untuk ikut bermain. Pertandingan yang tadinya normal pun berlangsung kocak mengundang tawa dan decak kagum karena tetap ada “bola cantik” yang dimainkan. 
 

Pertandingan eksebisi 2; Marcus, Kevin, Ahsan, Hendra memasuki lapangan 2, sebelum memulai pertandingan, Ahsan menghampiri dan salim ke ayahnya yang juga hadir dan duduk di kursi VIP di dekat lapangan. Sama seperti eksebisi 1 awalnya pertandingan berjalan normal malah cenderung tetap sengit, keempat pemain tetap mengeluarkan keahliannya, netting, smash, mukul bola dari sela kaki sampai flying Kevin pun ada, saya lupa namanya, yang Kevin mukul bola sambil muter itu loh. Saat pertandingan, mereka juga ada tukar partner sampai pertandingan 1 on 3. Ahsan meminta service judge untuk ikut main dan dia yang duduk di kursi service judge, Hendra yang meminta umpire untuk ikut main dan dia yang duduk di kursi umpire. Ahsan yang duduk di sekitar lapangan tapi tetap mukul bola kemudian dibalas Kevin yang juga duduk di sekitar lapangan dan juga mukul bola. Penonton sempat meneriakan “pindah pindah” saat pertandingan hampir selesai, ku kira minta pindah tempat (sisi lapangan) nyatanya malah pindah lapangan dari lapangan 2 ke lapangan 1 di sebelahnya. Main lagilah mereka berempat di lapangan 1. Selesai pertandingan, Ahsan melempar raketnya disusul Kevin yang juga melempar raketnya ke sisi (tempat penonton) lainnya. Pertandingan selesai sekitar jam sembilan malam.



Huaaaa puas lega akhirnya bisa nge-live nonton bulutangkis lagi, kapan lagi bisa nge-live nonton pemain-pemain hebat Indonesia, mumpung di Palembang dan gratis pula. Kesempatan yang benar-benar harus dimanfaatkan. Kenangan yang dengan senang hati akan saya ingat. *smiley*
Terima kasih sudah mengadakan Kejurnas di Palembang, mohon maaf untuk semua kekurangan dan “kebrutalan” kami *ehh.


Sampai jumpa lagi. Mauku masih sama kok hm ngistora hm.

No comments:

Post a Comment