Thursday 25 July 2019

CERITAKU TENTANG DETECTIVE CONAN MOVIE 23



Nonton di hari pertama dan nggak telat nonton adegannya :’
DCM23 tayang secara serentak di bioskop Indonesia (CGV, Cinemaxx, Cineplex Platinum) pada Rabu, 24 Juli 2019. Sudah me-list agenda di hari itu. Nonton jam siang (14.30 WIB), di dalam studio ada 7 orang termasuk saya, ada yang nonton barengan, ada yang nonton sendirian ialah saya. Saat credit title dan theme song muncul, 4 orang langsung meninggalkan studio, 3 orang termasuk saya nonton sampai teaser 24 muncul.
Dari reaksi 6 penonton itu, diantaranya memang sepertinya penggemar Conan, karena saat di beberapa adegan terdengar celetukan, menebak chara itu siapa, dsb. Sebaiknya bagi yang belum menyimak manga/ anime eps Crimson School Trip dan Kaito Kid vs Makoto Kyogoku untuk menyimak dulu eps tersebut supaya lebih paham mengapa Ran lebih agresif ke Shinichi dan kenapa Kaito merasa ngeri dengan Makoto.


Karena DCM23 ini ada Kaito Kid, kostum yang ku pakai juga seperti Kaito Kid, putih-putih, warnanya aja. –lowbudgetnget. Bajunya sama seperti baju yang ku pakai saat nonton DCM19; DCM terakhir sebelum DCM23 yang ada Kaito Kid. Ini nggak sengaja banget, nggak kepikiran juga kalau pas gitu, baju itu ku pakai pas saya nonton DCM yang ada Kaito Kid. Beberapa bulan lalu, saya pesan paper case HP dengan desain gambar yang sama dengan baju itu, ini sengaja supaya samaan desain gambar baju, mug dan paper case HP.


Balik lagi ke cerita DCM23, IMHO seringnya saat nonton Conan ini mesti terima aja dengan hal-hal yang nggak lazim, nggak masuk akal, dsb. Seperti di DCM23 ini, sosok Conan Edogawa yang menyamar menjadi Arthur Hirai padahal itu orang yang benar-benar sama; dari segi penampilan maupun sikap, walau entah kenapa saya merasa di sini kulitnya tampak lebih gelap. Mesti terima aja kalau itu adalah Arthur Hirai jadi secara cerita “Conan Edogawa” tidak terlibat banyak di DCM23 ini. Yang terlibat dan menyelidiki kasus adalah Arthur Hirai. Bagi penggemar Conan, saya rasa mereka bisa menebak sedikit alur cerita, seperti saat ada yang menyamar atau saat pelaku kok mudah banget diungkapkan sama seperti saat Kaito Kid mudah banget masuk ke tempat dengan keamanan tingkat tinggi yang seharusnya dia merasa kesulitan, Kaito Kid curiga dan benar saja ternyata itu jebakan.
Untuk DCM23 karena latarnya Singapura sehingga banyak juga adegan yang menggunakan dubbing bahasa Inggris dan entah mengapa saya merasa mendengar dialognya seperti mendengar sesi listening tes TOEFL. Kekeke~
After credit scene ini memang ampuh banget, mengajarkan untuk mengetahui dan menghargai orang-orang yang berada di balik film itu melalui credit title dan theme song-nya. Saya sebenarnya sudah tahu dan mendengar theme song DCM23 ini tapi baru merasa suka dengan lagunya saat menunggu after credit scene ini. Mungkin sebelumnya saya setengah-setengah mendengar lagunya.
Intinya, saya lebih suka DCM23 ini daripada DCM22 lalu *peacesign*


Oleh: Iin Purwanti

No comments:

Post a Comment