Hari terakhir Kejurnas PBSI 2019,
peluang saya nonton 75%-25%. Hari itu (Kamis (28/11)) partner nge-beel ku belum
terlalu pasti bisa nonton. Bibi yang pas hari pertama (minggu) nonton, seninnya
berangkat ke Lampung dan rencana pulang ke Palembang hari Kamis (hari terakhir
Kejurnas), sepupu ku baru bisa sore-an ke GOR Dempo (lokasi Kejurnas). Sebenarnya,
bibi sudah bilang kamis itu pagi dari Lampung dan siang sudah sampai Palembang
mau nonton Kejurnas juga.
Pertandingan Kejurnas ini disiarkan di
TVRI mulai jam 13.00 WIB, walau aslinya pertandingan sudah dimulai pada jam
09.00 WIB. Jam 13.00 WIB saya nonton TVRI untuk lihat pertandingan dan kursi
penonton. Penonton sudah rame. Bibi masih di jalan, masih sekitar sejam
setengah lagi sampai rumah. Iya, saya pergi nonton dengan bibi lagi. Saya
siap-siap, sekitar jam dua, mepet-mepetnya saya sempetin ke Gramedia mau beli
DC vol 96 dan SDB Black+ yang baru terbit Rabu (27/11). Sekitar jam tiga baru otewe GOR Dempo nebeng bibi yang baru
sampai rumah setelah sekitar lima jam di perjalanan Lampung-Palembang, langsung
lanjut nonton Kejurnas. Demi loh demi banget ini, mantap betul bibi nih *thumb
up*
Sampai GOR Dempo, baru di parkiran aja
sudah bisa nebak antrian di depan pintu masuk stadium yang sudah ditutup. Iya,
sudah nggak boleh masuk lagi tapi penonton tetap ngantri berharap dibolehin
masuk. Saat petugas akhirnya memperbolehkan penonton yang ngantri masuk,
terjadilah dorong-dorong sampai kaca pintu pecah. Caos.
Selesai podium, dimulailah pertandingan
eksebisi. Eksebisi 1; 3 on 3 antara Liliyana Natsir/Alan Budikusuma/ Achmad
Budiharto (Sekjen PP PBSI) vs Tontowi Ahmad/Susi Susanti/Amrullah (Ketua PBSI
Sumsel) dan eksebisi 2; Ganda Putra antara Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Pertandingan eksebisi 1; awalnya
pertandingan berjalan normal sampai saat penonton meneriaki “Owi-Butet” secara
intensif, pertandingan menjadi Owi/Butet vs Alan/Susi/Amrullah/Achmad Budiharto,
lalu penonton meneriakan “Alan-Susi” pertandingan pun menjadi Alan/Susi vs Owi/Butet/Amrullah/Achmad
Budiharto, penonton juga sempat meneriakan “bapak-bapak” untuk pak Amrullah dan
pak Achmad Budiharto. Pertandingan juga sempat menjadi 1 on 5; dengan Butet dan
Susi secara berganti menjadi sasaran dari 5 pemain lainnya. Ada saat Butet dan
Owi secara bergantian hanya duduk saja di sekitar lapangan menyaksikan
pertandingan. Pemain yang meminta umpire
ikut bermain sampai mbak Yuni Kartika juga diminta untuk ikut bermain. Pertandingan
yang tadinya normal pun berlangsung kocak mengundang tawa dan decak kagum
karena tetap ada “bola cantik” yang dimainkan.
Pertandingan eksebisi 2; Marcus,
Kevin, Ahsan, Hendra memasuki lapangan 2, sebelum memulai pertandingan, Ahsan
menghampiri dan salim ke ayahnya yang juga hadir dan duduk di kursi VIP di
dekat lapangan. Sama seperti eksebisi 1 awalnya pertandingan berjalan normal
malah cenderung tetap sengit, keempat pemain tetap mengeluarkan keahliannya, netting, smash, mukul bola dari sela
kaki sampai flying Kevin pun ada, saya
lupa namanya, yang Kevin mukul bola sambil muter itu loh. Saat
pertandingan, mereka juga ada tukar partner sampai pertandingan 1 on 3. Ahsan
meminta service judge untuk ikut main
dan dia yang duduk di kursi service judge,
Hendra yang meminta umpire untuk ikut
main dan dia yang duduk di kursi umpire.
Ahsan yang duduk di sekitar lapangan tapi tetap mukul bola kemudian dibalas Kevin
yang juga duduk di sekitar lapangan dan juga mukul bola. Penonton sempat
meneriakan “pindah pindah” saat pertandingan hampir selesai, ku kira minta
pindah tempat (sisi lapangan) nyatanya malah pindah lapangan dari lapangan 2 ke
lapangan 1 di sebelahnya. Main lagilah mereka berempat di lapangan 1. Selesai
pertandingan, Ahsan melempar raketnya disusul Kevin yang juga melempar raketnya
ke sisi (tempat penonton) lainnya. Pertandingan selesai sekitar jam sembilan malam.
Huaaaa puas lega akhirnya bisa nge-live nonton bulutangkis lagi, kapan lagi
bisa nge-live nonton pemain-pemain
hebat Indonesia, mumpung di Palembang dan gratis pula. Kesempatan yang
benar-benar harus dimanfaatkan. Kenangan yang dengan senang hati akan saya
ingat. *smiley*
Terima kasih sudah mengadakan Kejurnas
di Palembang, mohon maaf untuk semua kekurangan dan “kebrutalan” kami *ehh.
Sampai jumpa lagi. Mauku masih sama kok
hm ngistora hm.
No comments:
Post a Comment