Bulan
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah dan ampunan. Suatu
momentum untuk meningkatkan kebaikan, ketaqwaan dan menjadi ladang amal bagi
setiap muslim.
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dimana Ia berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan
akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”.
Fase 10
Hari Pertama Ramadhan
Pada
10 hari pertama Ramadhan, Allah memberikan rahmat dan limpahan pahala
dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa.
Fase 10 hari pertama Ramadhan
merupakan fase peralihan dan penyesuaian diri. Tubuh dan pikiran kita berusaha dengan
penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikan puasa. Oleh karena itu
pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah memberikan keistimewaan dengan
membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar
dan ikhlas dalam menunaikan ibadah puasa selama 10 hari pertama di bulan
Ramadhan ini. Read More >>> disini &
disini
Fase 10
Hari Kedua Ramadhan
Pada 10 hari kedua Ramadhan, Allah
membukakan pintu magfirah atau ampunan yang seluas-luasnya.
Pada waktu-waktu inilah saat
yang tepat untuk memperbanyak doa serta memohon ampunan kepada Allah atas
segala dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu agar diampuni dan
dibebaskan dari hukuman. Read More …
Fase 10
Hari Terakhir Ramadhan
Pada 10 hari terakhir Ramadhan,
Allah akan memberikan pembebasan dari api neraka bagi mereka yang menjalankan
ibadah selama bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan
Rhido-Nya.
Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada
10 terakhir Ramadhan : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila
memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni
meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan
istri-istrinya.”
Begitu istimewanya akhir
Ramadhan ini hingga Rasulullah memberikan perlakuan istimewa dengan semakin
memperbanyak amalan ibadah, menghidupkan malam-malamnya dengan shalat malam dan
membangunkan istri-istrinya untuk ikut menghidupkan malam dengan shalat dan
dzikir. Read More …
Lailatul Qadar
Pada 10 hari terakhir Ramadhan
diduga adanya malam Lailatul Qadar di salah satu malam ganjilnya. Satu malam
yang dilimpahi berkah dan lebih baik dari seribu bulan.
Diriwayatkan oleh Aisyah, bahwa
beliau berkata: “Saya
berkata: Wahai Rasul, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah
lailatul qadar, apa yang harus aku kerjakan? Nabi bersabda: “Ucapkanlah:
“Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, Engkau Dzat
Pengampun, Engkau mencintai orang yang meminta maaf, maka ampunilah saya.”
(Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani)
Dan renungkanlah ini :
“Laa takuunuu Ramadhaniyyan,
walaakin kuunuu Rabbaniyyan. Janganlah kita menjadi hamba Ramadhan, tapi
jadilah hamba Tuhan.”
Karena ada sebagian manusia
yang menyibukkan diri dengan kebaikan dan ketaqwaan selama bulan Ramadhan namun
saat Ramadhan berlalu ia meninggalkan itu semua.
“Barangsiapa menyembah
Ramadhan, maka Ramadhan telah mati. Namun barangsiapa yang menyembah Allah,
maka Allah tetap hidup dan tidak akan pernah mati.”
Tentang
kesahihan hadist ini “Awal
bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan
Nar (pembebasan dari api neraka)” Read More >>> disini
Semoga
baik itu di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, ibadah kita pada Allah
tetap terjaga, keep istiqomah, aamiin.
Untuk
lebih dan kurangnya postingan ini saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon
ampun.
Ditulis
& diedit oleh Iin Purwanti
Sumber
: gelumbang.com, dakwatuna.com, lebaran.com & google images
No comments:
Post a Comment