Friday 28 June 2013

Terima Kasih Taufik Hidayat


Taufik Hidayat, sebuah nama yang tak asing lagi bagi pecinta bulutangkis. Dia adalah salah satu pebulutangkis kebanggaan kepunyaan Indonesia dan dunia. Sepanjang karir bulutangkisnya telah banyak prestasi diukirnya dan pada tahun 2013 ini sang atlet memutuskan untuk gantung raket, sayang banget ia mesti pensiun sekarang tapi bagaimana pun Terima Kasih Taufik Hidayat…
Berikut biodata dan artikel tentang Taufik Hidayat >>>


Biodata Taufik Hidayat
Nama : Taufik Hidayat
TTL : Bandung, 10 Agustus 1981
Profesi : Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, owner Taufik Hidayat Arena
Tinggi Badan : 176 cm
Gaya Bermain : Penyerang
Plays : Tangan Kanan
Debut Internasional : 1996, Indonesia Open
Klub : SGS Elektrik Bandung
Pelatih : Mulyo Handoyo
Hobi : Main sepakbola dan nonton film
Pendidikan : Sekolah Menengah
Tempat Tinggal : Jakarta, Indonesia 

 
Keluarga :
-Ayah : Aris Haris
-Ibu : Enok Dartilah
-Istri : Ami Gumelar
-Anak : 1. Natarina Alika Hidayat (3 Agustus 2007)
  2. Nayutama Prawira Hidayat (11 Juni 2010)
Prestasi :
1998: Juara Brunei Open
1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
2001: Juara Singapore Open
2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
2003: Juara Indonesia Open
2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
2008: Juara Macau Open
2009: Juara US Open, Juara India Open
2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012
Karir record : Main : 536 kali; Menang 403 kali; Kalah 133 kali.


Trivia Taufik Hidayat
1.      Pernah menduduki peringkat 1 Dunia Tunggal Putra saat berusia 19th di tahun 2000.
2.      Wikipedia berbahasa Inggris menulis, he is perhaps most famous for his backhand smash (terkenal memiliki backhand smash keras).
3.      Prestasi : Juara Dunia, Juara Asia, Emas Olimpiade, Emas SEA Games, Emas Asian Games, Raih Piala Thomas [Team]
4.      Turnamen All England belum pernah ia juarai dan belum pernah memegang Piala Sudirman [team]
5.      Taufik Hidayat pernah masuk majalah Time sebagai"100 Olympic Athletes To Watch" dan headline berbagai media di China.
6.      Dalam buku Chairul Tanjung "Si Anak Singkong dan Bulutangkis" Taufik Hidayat pernah hijrah ke Singapura bulan Oktober 2001.
7.      "Taufik sempat tidak disukai oleh beberapa pengurus PBSI sebelumnya. Dia merasa ditekan, bahkan pernah diskors," di buku "Anak Singkong" Chaerul Tanjung.
8.      April 2002 Taufik berhasil kembali ke Indonesia berkat Bujukan Chaerul Tanjung Ketua PBSI saat itu dan Taufik Hidayat langsung membawa Indonesia Juara Thomas Cup di China [bersama team Thomas RI]
9.      Rival-rival terberat Taufik Hidayat dimasanya adalah Lin Dan, Chen Hong, Bao Chunlai, Sony Dwi Kuncoro, Peter Gade, Lee Chong Wei dan Xia Xuanze.
10.  Taufik Hidayat punya musuh di lapangan tapi sahabat dekat di luar lapangan yaitu Lee Chong Wei, dalam 20x pertemuan Taufik kantongi 7x kemenangan atas LCW.
11.  Kemenangan terbesar 15-3 15-7 [Lin Dan berstatus unggulan 1 WC 2005]
12.  Kekalahan terbesar Taufik Hidayat 5-15 0-15 [LCW: MAS OPEN 2005]
13.  Taufik Hidayat dan Lin Dan pernah bersitegang dalam laporan Xun Hua 2008 jelang Olimpiade Beijing. Mereka tidak saling bertegur sapa.
14.  Taufik Hidayat mungkin akan menjadi pemain sepak bola professional jika ia bukan pemain bulutangkis.
15.  Taufik Hidayat menyamai rekor Ardy Wiranata yaitu 6 kali menang Indonesia Open. [th 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006]
16.  Berpartisipasi dalam Piala Thomas th 2000, 2002, 2004, 2006, 2008 serta Piala Sudirman th 1999, 2001, 2003, 2005.
17.  Taufik Hidayat memutuskan gantung raket pada 16 Juni 2013 saat Indonesia Open 2013.
18.  Taufik Hidayat kini mendirikan Taufik Hidayat Arena bentuk Sumbangsih rasa cinta terhadap Bulutangkis Indonesia.


BULUTANGKIS MERINDUKAN TAUFIK


Sejak mengucapkan janji pensiun di turnamen Indonesia Open tahun 2013 ini, maka setiap babak yang akan dilalui adalah final bagi Taufik Hidayat. Pencinta bulutangkis tentu berharap bahwa partai final di hari Minggu nanti adalah final yang sesungguhnya itu: hari di mana Taufik resmi mengundurkan diri dari dunia bulutangkis.
Tapi apa daya, akhir karir Taufik berakhir lebih cepat di babak awal. Kemarin Taufik kalah dari pebulutangkis India Sai Praneeth sehingga pertandingan itulah yang menutup karirnya di dunia tepok bulu. Dunia bulutangkis tidak akan diramaikan lagi oleh pemain fenomenal ini.
Taufik fenomenal karena sejak masih usia belia dia sudah menggapai final turnamen bergengsi All England. Di usianya yang menginjak 18 tahun, Taufik bersua pemain Denmark Peter Gade yang lebih senior. Taufik memang kalah, tapi itu baru langkah awal dari karir gemilangnya.


MULYO HANDOYO: SAYA DAN TAUFIK HIDAYAT TAK PERNAH BERCANDA

Indonesia akhirnya harus kehilangan seorang pahlawan besar di dunia bulutangkis. Ia adalah Taufik Hidayat, seorang legenda hidup bulutangkis yang sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Prestasi terhebat Taufik Hidayat adalah ketika meraih medali emas di Olimpiade Athena pada 2004. Nama besar Taufik membuat pria 31 tahun itu menjadi bintang besar yang dielu-elukan seluruh bangsa, meski perjalanan kariernya juga dibumbui dengan sejumlah kontroversi.
Taufik Hidayat menutup kariernya dengan kekalahan pada babak 32 besar Djarum Indonesia Open 2013, setelah dikalahkan oleh B. Sai Praneeth melalui pertarungan tiga set 21-15 12-21 17-21. Namun jangan melihat penutupan yang tidak manis, karena seorang pahlawan akan selalu menjadi pahlawan.
Hal itu merupakan penuturan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, kepada Tribunnews.com. Mulyo menuturkan bagaimana perjuangan dia memoles Taufik Hidayat dan bagaimana mereka bersama-sama merasakan pahit dan manis.
Berikut ini petikan wawancara Tribunnews.com dengan Mulyo Handoyo.
Read More >>>


SALAM TERAKHIR TAUFIK HIDAYAT


Nama Taufik Hidayat menggema di dalam arena pertandingan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013. Video perjalanan karier Taufik Hidayat diputar sebelum pebulutangkis tunggal putra kelahiran Bandung itu mengutarakan salam perpisahan terakhirnya.
Pria berusia 31 tahun tersebut memutuskan untuk menggantung raket setelah 25 tahun mendedikasikan hidupnya untuk bulutangkis Indonesia. Ketika namanya dipanggil memasuki arena pertandingan, seluruh pendukung dan insan bulutangkis Indonesia memberikan standing applause yang sangat meriah.
Sekelompok pendukung dari tribun penonton kompak menggunakan kaos berwarna putih dengan tulisan "We Love Taufik" lengkap dengan foto Taufik saat memenangkan medali emas di Olimpiade Athena 2004. 
Sepak terjang Taufik untuk menjadi seorang pebulutangkis yang memiliki prestasi cemerlang dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional patut diacungi jempol.
Legenda bulutangkis yang pernah memenangkan enam kali juara Indonesia Open itu masuk ke dalam arena pertandingan dengan memakai jaket berwarna merah dan kaos putih polos.
Dengan mata yang memerah dan berkaca-kaca, Taufik mengucapkan terimakasih untuk semua yang telah mendukungnya selama berkiprah di dunia bulutangkis Indonesia.


Ditulis & diedit oleh Iin Purwanti
Sumber : Wikipedia, Fanpage Badminton Lovers, Kompasiana.com, Tribunnews.com, Republika.co.id, Google Image

No comments:

Post a Comment