Nonton di hari pertama dan nggak telat
nonton adegannya :’
DCM23 tayang secara serentak di bioskop Indonesia (CGV, Cinemaxx, Cineplex Platinum) pada Rabu,
24 Juli 2019. Sudah me-list agenda
di hari itu. Nonton jam siang (14.30 WIB), di dalam studio ada 7 orang termasuk
saya, ada yang nonton barengan, ada yang nonton sendirian ialah saya. Saat credit title dan theme song muncul, 4 orang langsung meninggalkan studio, 3 orang
termasuk saya nonton sampai teaser 24 muncul.
Dari reaksi 6 penonton itu, diantaranya
memang sepertinya penggemar Conan, karena saat di beberapa adegan terdengar
celetukan, menebak chara itu siapa, dsb. Sebaiknya bagi yang belum menyimak
manga/ anime eps Crimson School Trip dan Kaito Kid vs Makoto Kyogoku untuk menyimak
dulu eps tersebut supaya lebih paham mengapa Ran lebih agresif ke Shinichi dan
kenapa Kaito merasa ngeri dengan Makoto.
Karena DCM23 ini ada Kaito Kid, kostum
yang ku pakai juga seperti Kaito Kid, putih-putih, warnanya aja. –lowbudgetnget.
Bajunya sama seperti baju yang ku pakai saat nonton DCM19; DCM terakhir sebelum
DCM23 yang ada Kaito Kid. Ini nggak sengaja banget, nggak kepikiran juga kalau
pas gitu, baju itu ku pakai pas saya nonton DCM yang ada Kaito Kid. Beberapa
bulan lalu, saya pesan paper case HP dengan desain gambar yang sama dengan baju
itu, ini sengaja supaya samaan desain gambar baju, mug dan paper case HP.
Balik lagi ke cerita DCM23, IMHO
seringnya saat nonton Conan ini mesti terima aja dengan hal-hal yang nggak
lazim, nggak masuk akal, dsb. Seperti di DCM23 ini, sosok Conan Edogawa yang
menyamar menjadi Arthur Hirai padahal itu orang yang benar-benar sama; dari
segi penampilan maupun sikap, walau entah kenapa saya merasa di sini kulitnya
tampak lebih gelap. Mesti terima aja kalau itu adalah Arthur Hirai jadi secara
cerita “Conan Edogawa” tidak terlibat banyak di DCM23 ini. Yang terlibat dan
menyelidiki kasus adalah Arthur Hirai. Bagi penggemar Conan, saya rasa mereka
bisa menebak sedikit alur cerita, seperti saat ada yang menyamar atau saat
pelaku kok mudah banget diungkapkan sama seperti saat Kaito Kid mudah banget
masuk ke tempat dengan keamanan tingkat tinggi yang seharusnya dia merasa
kesulitan, Kaito Kid curiga dan benar saja ternyata itu jebakan.
Untuk DCM23 karena latarnya Singapura
sehingga banyak juga adegan yang menggunakan dubbing bahasa Inggris dan entah
mengapa saya merasa mendengar dialognya seperti mendengar sesi listening tes
TOEFL. Kekeke~
After credit scene ini memang ampuh banget, mengajarkan untuk mengetahui dan
menghargai orang-orang yang berada di balik film itu melalui credit title dan theme song-nya. Saya sebenarnya sudah tahu dan mendengar theme song DCM23 ini tapi baru merasa
suka dengan lagunya saat menunggu after
credit scene ini. Mungkin sebelumnya saya setengah-setengah mendengar
lagunya.
Intinya, saya lebih suka DCM23 ini
daripada DCM22 lalu *peacesign*
Oleh: Iin Purwanti
No comments:
Post a Comment