Nama : Taufik
Hidayat
Profesi : Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, owner Taufik Hidayat Arena
Profesi : Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, owner Taufik Hidayat Arena
Gaya Bermain :
Penyerang
Plays : Tangan Kanan
Debut Internasional : 1996, Indonesia Open
Klub : SGS Elektrik Bandung
Pelatih : Mulyo Handoyo
Plays : Tangan Kanan
Debut Internasional : 1996, Indonesia Open
Klub : SGS Elektrik Bandung
Pelatih : Mulyo Handoyo
Hobi :
Main sepakbola dan nonton film
Pendidikan : Sekolah Menengah
Tempat Tinggal : Jakarta, Indonesia
Pendidikan : Sekolah Menengah
Tempat Tinggal : Jakarta, Indonesia
Keluarga :
-Ayah : Aris Haris
-Ibu : Enok Dartilah
-Istri : Ami Gumelar
-Anak : 1. Natarina Alika Hidayat (3 Agustus 2007)
2. Nayutama Prawira Hidayat (11 Juni 2010)
Prestasi :
1998: Juara Brunei Open
1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
2001: Juara Singapore Open
2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
2003: Juara Indonesia Open
2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
2008: Juara Macau Open
2009: Juara US Open, Juara India Open
2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012
Karir record : Main : 536 kali; Menang 403 kali; Kalah 133 kali.
Prestasi :
1998: Juara Brunei Open
1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
2001: Juara Singapore Open
2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
2003: Juara Indonesia Open
2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
2008: Juara Macau Open
2009: Juara US Open, Juara India Open
2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012
Karir record : Main : 536 kali; Menang 403 kali; Kalah 133 kali.
1.
2.
3.
Prestasi :
Juara Dunia, Juara Asia, Emas Olimpiade, Emas SEA Games, Emas Asian Games, Raih
Piala Thomas [Team]
4.
Turnamen All
England belum pernah ia juarai dan belum pernah memegang Piala Sudirman [team]
5.
Taufik Hidayat
pernah masuk majalah Time sebagai"100 Olympic Athletes To Watch" dan
headline berbagai media di China.
6.
Dalam buku Chairul
Tanjung "Si Anak Singkong dan Bulutangkis" Taufik Hidayat pernah
hijrah ke Singapura bulan Oktober 2001.
7.
"Taufik
sempat tidak disukai oleh beberapa pengurus PBSI sebelumnya. Dia merasa
ditekan, bahkan pernah diskors," di buku "Anak Singkong" Chaerul
Tanjung.
8.
April 2002
Taufik berhasil kembali ke Indonesia berkat Bujukan Chaerul Tanjung Ketua PBSI
saat itu dan Taufik Hidayat langsung membawa Indonesia Juara Thomas Cup di
China [bersama team Thomas RI]
9.
Rival-rival
terberat Taufik Hidayat dimasanya adalah Lin Dan, Chen Hong, Bao Chunlai, Sony
Dwi Kuncoro, Peter Gade, Lee Chong Wei dan Xia Xuanze.
10. Taufik
Hidayat punya musuh di lapangan tapi sahabat dekat di luar lapangan yaitu Lee Chong
Wei, dalam 20x pertemuan Taufik kantongi 7x kemenangan atas LCW.
11. Kemenangan
terbesar 15-3 15-7 [Lin Dan berstatus unggulan 1 WC 2005]
12. Kekalahan
terbesar Taufik Hidayat 5-15 0-15 [LCW: MAS OPEN 2005]
13. Taufik
Hidayat dan Lin Dan pernah bersitegang dalam laporan Xun Hua 2008 jelang
Olimpiade Beijing. Mereka tidak saling bertegur sapa.
14. Taufik
Hidayat mungkin akan menjadi pemain sepak bola professional jika ia bukan
pemain bulutangkis.
15. Taufik
Hidayat menyamai rekor Ardy Wiranata yaitu 6 kali menang Indonesia Open. [th
1999, 2000, 2002, 2003, 2004, 2006]
16. Berpartisipasi
dalam Piala Thomas th 2000, 2002, 2004, 2006, 2008 serta Piala Sudirman th 1999, 2001, 2003, 2005.
17. Taufik
Hidayat memutuskan gantung raket pada 16 Juni 2013 saat Indonesia Open 2013.
18. Taufik
Hidayat kini mendirikan Taufik Hidayat Arena
bentuk Sumbangsih rasa cinta terhadap Bulutangkis Indonesia.
lebih cepat di
babak awal. Kemarin Taufik kalah dari pebulutangkis India Sai Praneeth sehingga
pertandingan itulah yang menutup karirnya di dunia tepok bulu. Dunia
bulutangkis tidak akan diramaikan lagi oleh pemain fenomenal ini.
Taufik
fenomenal karena sejak masih usia belia dia sudah menggapai final turnamen
bergengsi All England. Di usianya yang menginjak 18 tahun, Taufik bersua pemain
Denmark Peter Gade yang lebih senior. Taufik memang kalah, tapi itu baru
langkah awal dari karir gemilangnya.
Taufik membuat pria 31 tahun itu menjadi bintang besar
yang dielu-elukan seluruh bangsa, meski perjalanan kariernya juga dibumbui
dengan sejumlah kontroversi.
Taufik Hidayat
menutup kariernya dengan kekalahan pada babak 32 besar Djarum Indonesia Open
2013, setelah dikalahkan oleh B. Sai Praneeth melalui pertarungan tiga set
21-15 12-21 17-21. Namun jangan melihat penutupan yang tidak manis, karena
seorang pahlawan akan selalu menjadi pahlawan.
Hal itu merupakan penuturan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, kepada Tribunnews.com. Mulyo menuturkan bagaimana perjuangan dia memoles Taufik Hidayat dan bagaimana mereka bersama-sama merasakan pahit dan manis.
Hal itu merupakan penuturan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, kepada Tribunnews.com. Mulyo menuturkan bagaimana perjuangan dia memoles Taufik Hidayat dan bagaimana mereka bersama-sama merasakan pahit dan manis.
SALAM TERAKHIR TAUFIK HIDAYAT
Nama Taufik Hidayat menggema di dalam
arena pertandingan Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013. Video
perjalanan karier Taufik Hidayat diputar sebelum pebulutangkis tunggal putra
kelahiran Bandung itu mengutarakan salam perpisahan terakhirnya.
Pria berusia 31 tahun tersebut
memutuskan untuk menggantung raket setelah 25 tahun mendedikasikan hidupnya untuk
bulutangkis Indonesia. Ketika namanya dipanggil memasuki arena pertandingan,
seluruh pendukung dan insan bulutangkis Indonesia memberikan standing applause
yang sangat meriah.
Sekelompok pendukung dari tribun
penonton kompak menggunakan kaos berwarna putih dengan tulisan "We Love
Taufik" lengkap dengan foto Taufik saat memenangkan medali emas di
Olimpiade Athena 2004.
Sepak terjang Taufik untuk menjadi
seorang pebulutangkis yang memiliki prestasi cemerlang dan mengharumkan nama
Indonesia di kancah internasional patut diacungi jempol.
Legenda bulutangkis yang pernah
memenangkan enam kali juara Indonesia Open itu masuk ke dalam arena
pertandingan dengan memakai jaket berwarna merah dan kaos putih polos.
Dengan mata yang memerah dan
berkaca-kaca, Taufik mengucapkan terimakasih untuk semua yang telah
mendukungnya selama berkiprah di dunia bulutangkis Indonesia.
Ditulis & diedit oleh Iin Purwanti
Sumber
: Wikipedia, Fanpage Badminton Lovers, Kompasiana.com, Tribunnews.com,
Republika.co.id, Google Image
No comments:
Post a Comment