Tuesday, 16 July 2013

Pembagian Hari dalam Bulan Ramadhan


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah dan ampunan. Suatu momentum untuk meningkatkan kebaikan, ketaqwaan dan menjadi ladang amal bagi setiap muslim.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, dimana Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)”.

Fase 10 Hari Pertama Ramadhan
Pada 10 hari pertama Ramadhan, Allah memberikan rahmat  dan limpahan pahala dari berbagai amalan yang kita lakukan selama puasa.


Fase 10 hari pertama Ramadhan merupakan fase peralihan dan penyesuaian diri. Tubuh dan pikiran kita berusaha dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikan puasa. Oleh karena itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah memberikan keistimewaan dengan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan ibadah puasa selama 10 hari pertama di bulan Ramadhan ini. Read More >>> disini & disini

Fase 10 Hari Kedua Ramadhan
Pada 10 hari kedua Ramadhan, Allah membukakan pintu magfirah atau ampunan yang seluas-luasnya.

Pada waktu-waktu inilah saat yang tepat untuk memperbanyak doa serta memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan di masa lalu agar diampuni dan dibebaskan dari hukuman. Read More …

Fase 10 Hari Terakhir Ramadhan
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Allah akan memberikan pembebasan dari api neraka bagi mereka yang menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan hanya mengharapkan Rhido-Nya.


Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada 10 terakhir Ramadhan : “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki 10 terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkat amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya.”
Begitu istimewanya akhir Ramadhan ini hingga Rasulullah memberikan perlakuan istimewa dengan semakin memperbanyak amalan ibadah, menghidupkan malam-malamnya dengan shalat malam dan membangunkan istri-istrinya untuk ikut menghidupkan malam dengan shalat dan dzikir. Read More …

Lailatul Qadar
Pada 10 hari terakhir Ramadhan diduga adanya malam Lailatul Qadar di salah satu malam ganjilnya. Satu malam yang dilimpahi berkah dan lebih baik dari seribu bulan.


Diriwayatkan oleh Aisyah, bahwa beliau berkata: “Saya berkata: Wahai Rasul, apa pendapatmu jika aku mengetahui bahwa malam ini adalah lailatul qadar, apa yang harus aku kerjakan? Nabi bersabda: “Ucapkanlah: “Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, Engkau Dzat Pengampun, Engkau mencintai orang yang meminta maaf, maka ampunilah saya.” (Ahmad dan disahihkan oleh Al-Albani)

Dan renungkanlah ini :
“Laa takuunuu Ramadhaniyyan, walaakin kuunuu Rabbaniyyan. Janganlah kita menjadi hamba Ramadhan, tapi jadilah hamba Tuhan.”
Karena ada sebagian manusia yang menyibukkan diri dengan kebaikan dan ketaqwaan selama bulan Ramadhan namun saat Ramadhan berlalu ia meninggalkan itu semua.
“Barangsiapa menyembah Ramadhan, maka Ramadhan telah mati. Namun barangsiapa yang menyembah Allah, maka Allah tetap hidup dan tidak akan pernah mati.”


Tentang kesahihan hadist ini “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahannya Maghfirah dan akhirnya Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)” Read More >>> disini


                                                               
                                                                Semoga baik itu di bulan Ramadhan maupun bulan-bulan lainnya, ibadah kita pada Allah tetap terjaga, keep istiqomah, aamiin.
Untuk lebih dan kurangnya postingan ini saya mohon maaf dan kepada Allah saya mohon ampun.




Ditulis & diedit oleh Iin Purwanti
Sumber : gelumbang.com, dakwatuna.com, lebaran.com & google images

Tuesday, 9 July 2013

Supporter Bulutangkis Indonesia


Indonesia!!! Indonesia!!!
Uuuu!!! Eaaaa!!!
Uuuu!!! Eaaaa!!!
Abisin!!! Abisin!!!

Itulah teriakan-teriakan khas yang biasa menggema di Istora Senayan tiap kali Djarum Indonesia Open diselenggarakan. Tak peduli siapa yang bertanding, namun selama ada pemain Indonesia tengah melakukan atraksinya di atas lapangan, teriakan-teriakan itu senantiasa bergema, setia mengiringi pemain Indonesia agar bisa mencetak poin demi poin dari lawannya.
Ketika poin antara pemain Indonesia dengan lawannya sangat ketat dan para pemain saling menunjukkan keterampilannya dalam mengembalikkan shuttlecock, pekikan “Uuuu!!! Eaaaa!!!” akan mengiringi pertandingan tersebut, semakin seru pertandingannya akan semakin memicu teriakan atau yel-yel para supporter Indonesia. Sedangkan teriakan “Abisin!!! Abisin!!!” biasanya akan bergema saat pemain Indonesia mencetak game point atau match point. Tak sampai disitu, para supporter Indonesia juga menggunakan atribut-atribut yang unik seperti kostum shuttlecock, kostum unik merah putih dan sebagainya.

Djarum Indonesia Open memang memiliki atmosfer tersendiri. Jika All-England ‘angker’ lantaran merupakan kejuaraan super series tertua di dunia, Djarum Indonesia open justru ‘angker’ lantaran fanatiknya para penonton plus adanya ikatan yang kuat antara Indonesia, selaku tuan rumah dengan bulutangkis. Para legenda pebulutangkis seperti Susi Susanti, Alan Budi Kusuma, Haryanto Arbi, Rudy Hartono hingga Liem Swie King lahir dari negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia ini. Wajar jika para pebulutangkis terbaik dunia berlomba-lomba meraih gelar dalam kompetisi yang biasa digelar pada bulan Juni ini.

Friday, 28 June 2013

[QuoteSMS] Counting Down to Ramadhan 1434 H


Kurang dari setengah bulan lagi bulan suci itu datang, hitung mundur menuju Ramadhan 2013. Marhaban yaa Ramadhan, Marhaban yaa Ramadhan…
Semoga amalan Ramadhan tahun ini lebih baik dari Ramadhan tahun lalu, aamiin.
Datangnya Ramadhan juga bisa jadi penguat kembali silaturahmi, saling ngucapin selamat puasa, ngebangunin sahur, ngucapin selamat berbuka, dsb. Bentuk ucapannya pun unik, ada yang dengan pantun, kamut, emotion-emotion, dsb. Nah berikut beberapa sms ucapan selamat puasa yang sempet mampir ke hape ku >>>


  Coba tanyakan kepada hati :
Selama ini, kita kah yang mencintai Allah atau Allah lah yang mencintai kita? Selama ini, Sayangkah kita kepada Allah yang sayang kepada kita?
Selama ini, kita kah yang menjauh dari Allah atau Allah yang menjauh dari kita? Selama ini, ingatkah kita kepada Allah atau Allah lah yang ingat kepada kita?
Allah memilih kita untuk hidup, sudahkan kita memilih hidup untuk Allah? Sahabat, jika bertemu dengan Ramadhan tahun ini, tanyakan juga dalam hati. Ramadhan ke berapakah ini? Adakah ia berbekas di hati?

Terima Kasih Taufik Hidayat


Taufik Hidayat, sebuah nama yang tak asing lagi bagi pecinta bulutangkis. Dia adalah salah satu pebulutangkis kebanggaan kepunyaan Indonesia dan dunia. Sepanjang karir bulutangkisnya telah banyak prestasi diukirnya dan pada tahun 2013 ini sang atlet memutuskan untuk gantung raket, sayang banget ia mesti pensiun sekarang tapi bagaimana pun Terima Kasih Taufik Hidayat…
Berikut biodata dan artikel tentang Taufik Hidayat >>>


Biodata Taufik Hidayat
Nama : Taufik Hidayat
TTL : Bandung, 10 Agustus 1981
Profesi : Atlet bulutangkis tunggal putra Indonesia, owner Taufik Hidayat Arena
Tinggi Badan : 176 cm
Gaya Bermain : Penyerang
Plays : Tangan Kanan
Debut Internasional : 1996, Indonesia Open
Klub : SGS Elektrik Bandung
Pelatih : Mulyo Handoyo
Hobi : Main sepakbola dan nonton film
Pendidikan : Sekolah Menengah
Tempat Tinggal : Jakarta, Indonesia 

Indonesia Open



Sejarah Indonesia Open
Indonesia Open digagas oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan pertama kali diselenggarakan pada tahun 1982. Kejuaraan ini pun terus bergulir hingga akhirnya pada tahun 2007 Indonesia Open masuk kedalam jajaran super series, yang terselenggara di 12 negara saja.
Selain di Jakarta, Indonesia Open pernah diselenggarakan di delapan kota lainnya, yaitu Samarinda (1990), Bandung (1991), Semarang (1992), Yogyakarta (1994), Denpasar (1999), Surabaya (2002) serta Batam (2003).
Peraih gelar terbanyak saat ini adalah Ardy B Wiranata (1990, 1991, 1992, 1994, 1995 dan 1997) serta Taufik Hidayat, yang sama-sama mengoleksi enam gelar juara. Taufik yang berhasil juara pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, serta 2006 masih memiliki kesempatan untuk menjadi peraih gelar terbanyak, namun sayang langkahnya di hentikan Lee Chong Wei dari Malaysia pada final tahun 2010.
Catatan Indonesia di turnamen yang digelar di tanah air ini pun terbilang manis, Indonesia berhasil menyapu bersih semua gelar di tahun 1983, 1996, 1997, dan 2001. Indonesia pun tercatat peraih 79 gelar di sepanjang penyelenggaraannya, disusul Cina yang mengoleksi 30 gelar dan Korea Selatan 10 gelar. Namun tahun 2009, 2010 dan 2011 Indonesia harus gigit jari alias tidak kebagian gelar juara.

Daftar Juara Indonesia Open
Indonesia berhasil menyapu bersih semua gelar di tahun 1983, 1996, 1997 dan 2001. Namun tahun 2009, 2010 dan 2011 Indonesia tidak berhasil meraih gelar satupun. Berikut rincian daftar juara Indonesia Open sejak tahun 1982 sampai 2013 :