Sunday, 10 February 2019

Siapa suruh datang Jakarta? [Bagian 1]



Siapa suruh datang Jakarta? Tadinya aku mau jawab istora (bulutangkis). Ya, awalnya aku pengen ke Jakarta itu karena pengen nonton langsung pertandingan bulutangkis di istora. I I N pengen #ngistora.

Kesempatan ngistora nyaris terwujud tahun 2019 ini. Rencananya temanku ada yang pindah ke Tangerang, deketlah dengan Jakarta pada 25 Januari 2019. Aku mau ikut, hitung-hitung nganter, hitung-hitung ngistora, hitung-hitung jalan-jalan ke Jakarta. Indonesia Masters 2019 diadakan pada 22-27 Januari 2019. Kalau jadi tanggal 25 Januari berangkat, masih bisa nonton finallah ya, pas banget itu momentnya. Moment bersejarah bulutangkis Indonesia; Gantung raketnya pemain Ganda Campuran, Liliyana Natsir dan Debby Susanto. Tapi apa daya, temenku nggak jadi berangkat tanggal 25 Januari, jadinya tanggal 2 Februari. Berangkat sendiri? Aku nggak ngerti Jakarta, belum pernah kesana dan money pun tak cukup untuk berangkat sendiri, belum tentu juga diizinin kalau berangkat sendiri.
2 Februari 2019. Kami berangkat ke Jakarta Tangerang. Berangkat sore setengah lima sampai Jakarta besok sore setengah tiga. Kami naik mobil, naik kapal nyebrang laut selat Sunda. Terakhir kali nyebrang selat Sunda itu kelas 3 SD waktu ke rumah nenek di Jogja. Semoga segera bisa ke Jogja lagi. Aamiin.
Sebelum 2 Februari, aku sudah buat list tempat yang mau dikunjungi, mau ketemu siapa, mau beli apa. Hanya beberapa list yang terwujud; kami berhasil mengunjungi Pasar Tanah Abang, Monas, Ancol, Kota Tua dan Pasar Serpong(?). Istora Senayan GBK, Masjid Istiqlal, Bundaran HI, Kinokuniya GI, TMII, CFD, Kepulauan Seribu lewat, nggak berhasil ku kunjungi.
Sebenarnya pengen banget ke Masjid Istiqlal tapi pas mau kesana menurut Google Maps; Masjid Istiqlal tutup. Kalau ke Bundaran HI dan Kinokuniya GI itu karena aku punya misi lain sih, pengen motoin komik DC vol 61 di bundaran HI. FYI, cover komik DC vol 61 versi Indonesia latarnya bundaran HI. Mau lihat ada nggak komik DC vol 1 versi Jepang di Kinokuniya GI. Istora masih ada di list karena walaupun turnamaen Indonesia Masters 2019 sudah selesai, masih selang seminggu siapa tau di sana masih ada jejak Indonesia Masters 2019; banner, dll. Misi Gagal. Komik DC vol 61 nggak ku ajak foto di bundaran HI bahkan di tempat iconic Jakarta pun nggak. Aku lupa ngeluarin komiknya, padahal itu komik selalu ada di tas kecilku yang ku bawa kemana-mana. Dia cuma ku ajak foto pas nyebrang selat Sunda. Haha.
Ke GI dan Istora nggak sempat lagi. Kami kurang lebih hanya 3 hari mantep Tangerang-Jakarta. Tanggal 4 ke Tanah Abang naik KRL, ngerasain penuhnya penumpang KRL dan luasnya pasar Tanah Abang, muter naik turun pasar Tanah Abang. Sehari itu habis di Tanah Abang aja. Tentang list mau beli apa. Di Tanah Abang hanya kebeli beberapa dari yang ada di list ku. Tanggal 5 ke Monas, aku berburu lagi; baju, ganci, pena, miniatur monas, kerak telor, mau beli selendang mayang tapi habis. Di Monas, kami nggak nyampe masuk ke atas, antriannya panjaaaang. Mungkin karena pas libur imlek juga. Lanjut. Aku lupa ini kenapa nggak ke Istiqlal, padahal Istiqlal deket dengan Monas. Kamu bisa lihat kubah masjid Istiqlal dari Monas. Kami hanya melewati masjid Istiqlal dan Katedral. Kami menuju Kota Tua tapi hujan, bingung juga parkir dimana. Nggak jadi ke Kota Tua lanjut ke Ancol. Keliling pesisir Ancol, naik ketek (perahu), main di taman olahraga, lihat sunset dan lihat barongsai. Lanjut balik lagi ke Kota Tua, malam gelap walau banyak sinar tapi beda pemandangannya. Lihat seniman Kota Tua yang ber-cosplay ala Indonesia, jadi pahlawan, raja, putri kerajaan, dll.
Sisa satu hari di Tangerang dan aku belum ketemu temen yang mau ku ajak ketemuan. Momentnya nggak pas banget. Salah satu temen yang mau ku ajak ketemuan, temen yang aku titipin barang yang ku pesen dari PBSI. Barangnya baru nyampe kosan temen pas aku sudah mau pulang Palembang, nggak bisa ku ambil juga, temen di Jakarta aku di Tangerang, nggak sempet, nggak jadi ketemuan. Sighuft. Hari itu ku habiskan dengan beli oleh-oleh di Serpong dan packing. Kami pulang, jatah kursi mobil berkurang satu, temenku akan tinggal di Tangerang :’’ Never say goodbye. See you again.
Semoga segera bisa ke Jakarta lagi. Aamiin. I I N masih pengen #ngistora.


Note: foto menyusul, masih di HP, belum dipindahin.

No comments:

Post a Comment